Kamis, 30 Oktober 2014

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KESEHATAN PERILAKU MAHASISWA (Wi-Fi)

PROPOSAL
PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KESEHATAN PERILAKU MAHASISWA (Wi-Fi)


Description: logo unitri
 
















Disusun Oleh:
NAMA: RIO SAPUTRA
NIM: 2012230032







FAKULTAS FISIPOL
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2014

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KESEHATAN PERILAKU MAHASISWA (Wi-Fi)

            Segala puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu mengahadapi semua rintangan dan tantangan dengan penuh “ kesabaran” hingga selesainya tulisan saya ini.
            Kesempurnaan manusia terletak pada ketidak mampuannya untuk hidup sendiri. Berpijak dari hal itu penulis menyadari bahwa selesainya tulisan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik akan penulis jadikan masukan dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.
            Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman, terutama bagi siapa saja yang tertarik.










DAFTAR ISI

2.1.     Perkembangan Wi-Fi masa kini
2.2.     Pengaruh Wi-Fi terhadap kesehatan 





PENDAHULUAN
            Teknologi yg berkembang saat ini tentunya dapat mempermudah dan memaksimalkan dalam melakukan berbagai hal dalam kehidupan sehari – hari, termasuk dalam hal mengakses berbagai informasi maupun data. PC (Personal computer)  merupakan salah satu alat yang  yang sering digunakan dalam mengakses berbagai data maupun informasi saat ini. Dengan PC maka kita dengan mudah mengakses berbagai data maupun informasi, namun data maupun informasi yang dapat di akses sangatlah terbatas atau tidak dapat mengakses informasi dari luar PC itu sendiri. Dengan menggunakan sebuah media jaringan internet maka akses data maupun informasi dari luar dapat kita akses dengan mudah.
            Dengan memanfaatkan perkembangan jaringan komputer untuk berkoneksi dengan internet saat ini, data maupun informasi dapat kita akses dengan cepat, mudah, dan akurat. Sampai saat ini akses untuk ke internet terus berkembang. Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless).
            Oleh karena itu, kita akan membahas tentang tipe akses ke internet. Namun perkembangan tipe akses ke internet yang akan kami bahas dalam artikel ini tipe akses tanpa kabel (wireless) atau lebih tepatnya wireless LAN ( wifi). Perkembangan wireless LAN dimulai sejak tahun 70’an oleh IBM yang mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Perjalanan perkembangan wireless LAN terjadi cukup lama sehingga mencapai kecepatan akses yang lebih sempurna.
            Sementara itu, pengawalan di dunia maya internet sangat longgar dan hampir tidak ada aturan yang mengikatnya. World Wide Web sekarang telah berkembang menjadi beberapa miliar halaman. Perkembangan besar ini tidak direncanakan, jadi belum pernah ada seorangpun yang benar-benar berwenang atas world wide web. Sampai sekarangpun belum ada. Beberapa bagian web diorganisasikan – sebagai contoh, alokasi nama ranah (domain/alamat web). Tetapi tak seorangpun yang mengecek apa yang dimasukkan ke dalam web tersebut dan tidak ada aturan yang diterima secara internasional.
            Jika demikian halnya, maka dunia yang tiada batasan tetap memenangi pergeseran pola hidup ini, yang ternyata tidak hanya memberi kebaikan dan manfaat yang besar bagi umat manusia, tetapi juga menyuguhkan sajian-sajian negatif bagi generasi remaja dan para pemuda penerus agama dan bangsa,  lebih khusus menyangkut akhlaqnya sehari-hari. Kita tahu bahwa akhlaq remaja adalah gambaran akhlaq pemudanya, sedangkan kita semua fahami bahwa akhlaq pemudanya adalah penentu yang mencerminkan bagaimana kondisi suatu agama dan bangsa di masa depan.
            Begitu pentingnya perihal akhlaq ini, sampai dalam agama Islam, akhlaq ditempatkan pada kedudukan tinggi. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasulullah saw pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlaq yang baik (husn al-khuluq).

1.      Apa yang dimaksud dengan Wi-Fi ?
2.      Bagaimana perkembangan Wi-Fi hingga sekarang?
3.      Bagaimana pengaruh Wi-Fi terhadap kesehatan khususnya dilingkungan mahasiswa?
1.3. Tujuan                                        
Tulisan saya ini bertujuan agar pembaca mengetahui apa itu Wi-Fi, perkembangannya hingga sekarang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan dan prilaku khusus nya mahasiswa, menyangkut pengaruh positif dan pengaruh negatif.
1.4. Manfaat
Tulisan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai wifi. Disamping itu, pembaca juga mampu meyaring segala dampak dan pengaruh-pengaruh negatif dari wifi tersebut.



PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan WiFi Masa Kini
Description: Teknologi Wireless Masa Kini dan Masa Depan (WiFi, WIMAX & LTE)
            Teknologi Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless alias Nirkabel atau tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan komunikasi data manusia yang perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang ingin dapat berkomunikasi data / informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel (wired) yang bersifat Fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari masalah-masalah dan kebutuhan tersebut munculah teknologi komunikasi data yang bersifat nirkabel yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita masih berada di dalam radius jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity), WIMAX dan yang terbaru adalah LTE (Long Term Evolution). Tidak perlu berpanjang lebar lagi basa-basinya, berikut penjelasan dari masing-masing teknologi Komunikasi Wireless tersebut.
2.1.1. WiFi atau Wireless LAN
            WiFi (Wireless Fidelity) atau lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) ditujukan untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC notebook atau PDA) dalam suatu area LAN (Local Area Network). Sehingga dalam implementasinya, WiFi dapat difungsikan untuk mengganti jaringan kabel data (UTP) yang biasanya digunakan untuk menghubungkan terminal LAN.
            Wireless LAN merupakan salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya Wireless, yang berarti tanpa kabel, WLAN (Wireless Local Area Network) adalah jaringan lokal (dalam satu gedung, ruang, kantor, dsb.—bukan antar kota) yang tidak menggunakan kabel.
            Berbagai kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point-nya akan memberikan konfigurasi utama untuk network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan.
·         Arsitektur Wireless LAN
            Menurut standar yang diajukan oleh IEEE untuk wireless LAN, ada 2 model konfigurasi utama untuk jaringan ini. Yaitu : ad-hoc dan infrastruktur.
·         Ad-Hoc Wireless LAN
            Contoh dari jaringan Ad-Hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer-to-peer. Untuk sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu lantai, maka konfigurasi peer-to-peer wireless akan cukup memadai. Peer-to-peer Wireless LAN hanya mensyaratkan wireless NIC dalam setiap device yang terhubung ke jaringan. Disini, kita tidak memerlukan Access Point.
            Dengan konfigurasi peer-to-peer ini, maka kita dapat memebentuk sebuah jaringan temporer (penggunaan sewaktu-waktu). Jadi jika sewaktu-waktu kita memerlukan adanya jaringan, dan hanya digunakan pada saat itu saja, kita tidak perlu repot-repot untuk mengurusi kabel-kabel yang akan menghubungkan jaringan kita tersebut, dan membongkarnya kembali ketika sudah tidak memerlukannya lagi.
Description: 1
Jaringan Ad-Hoc
·         Infrastruktur Wireless LAN
            Infrasturktur Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi, berhubungan juga dengan jaringan wired (kabel). Agar jaringan wireless dapat terhubung dengan jaringan wired, maka disini digunakan Access Point.
Description: 1
Jaringan Infrastruktur
Terdapat 2 model arsitektur Wireless LAN (WLAN) infrastruktur, yaitu Basic Service Set (BSS) dan Extended Service Set (ESS).
a)      Basic Service Set (BSS)
            Basic Service Set, satu set station yang berkomunikasi pada kanal yang sama dan area yang sama. Basic Service Set merupakan suatu konfigurasi wireless LAN dimana terdapat sebuah access point terhubung pada jaringan wired dan station wireless. Basic Service Set terdiri dari hanya satu access point dan satu atau lebih wireless client, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Description: 1
b)      Extended Service Set (ESS)
            Extended Service Set, beberapa BSS membentuk ESS melalui jaringan kabel, atau bisa juga dengan antena directional. Extended Service Set didefinisikan sebagai sebuah konfigurasi Wireless LAN (WLAN) yang terdiri dari dua atau lebih Basic Service Set (BSS) yang terhubung menjadi satu dalam suatu Distribution System (DS). Suatu sistem ESS sedikitnya memiliki dua Access Point, hal ini menyebabkan jangkauan area dari sistem wireless tersebut menjadi luas.
Description: 1
2.2.Pengaruh Wi-Fi terhadap kesehatan
·         Wi-Fi dan Kesehatan
            Wi –Fi membawa pengaruh yang besar dalam lingkungan mahasiswa. Selain pengaruh positif yaitu kemudahan dalam mengakses dunia internet, Wi-Fi juga diduga berdampak  negatif.
            Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon.
            Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
            Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
            Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: “Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.
            “Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.”
            Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
            Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
            “Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave.”
            Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.
            Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.
            “Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.
            Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: “Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.

            “Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh,” tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berrarti akan dampak negatif wi-fi.
            Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
a)      Radiasi Elektromagnetik Wi-Fi
            Publikasi tentang dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik yang ditimbulkannya ini awalnya datang dari sebuah kasus yang dialami seorang wanita di London, yang datang ke institusi kesehatan dengan keluhan nyeri di bagian kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.
            Perangkat elektronik, memang memiliki radiasi elektromagnetik dimana dalam jumlah besar bisa mengakibatkan gangguan fisiologis hingga memicu pertumbuhan sel-sel abnormal seperti kanker, namun intensitasnya berbeda-beda dan ada patokan batas aman yang dianggap tidak sampai membahayakan kesehatan.
            Atas keluhan ini berikut anjuran dokter yang mendiagnosanya sebagai suatu keadaan elektrosensitif, wanita tadi melindungi rumahnya dengan perangkat khusus antiradiasi untuk meminimalkan gelombang elektromagnetik dari teknologi wi-fi di sekitar tempat tinggalnya. Beberapa publikasi lanjutan tentang dampak radiasi wi-fi ini kemudian dilansir di Swedia langsung dari pemerintahnya serta di Norwegia lewat pernyataan perdana menterinya sendiri.
            Lagi-lagi, kemungkinan pemberitaan yang awalnya banyak beredar di dunia maya ini sempat dianggap sebagai hoax, suatu berita isu yang belum bisa diyakini kebenarannya, namun adanya beberapa penelitian yang dilaporkan dari institusi resmi mungkin mulai membuat beberapa pihak bersangkutan mulai memikirkan hal ini.

            Sebagian laporan resmi tersebut menyebutkan tingginya intensitas radiasi elektromagnetik di beberapa situs lokasi wi-fi, namun tak sedikit juga yang melaporkan bahwa intensitas tadi masih berada di bawah ambang batas senilai dengan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh beberapa perangkat yang aman seperti televisi maupun radio, begitupun, kesimpang-siuran ini jelas menimbulkan suatu kekhawatiran bagi sebagian orang yang sangat perduli dengan kesehatannya, belum lagi pengakuan sejumlah aktifis di luar negeri yang bergabung untuk mendesak pembatasan penggunaan wi-fi, yang bagi sebagian masyarakat lain sangat diperlukan itu.
            Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses internet. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet. Ibaratnya, sedetik saja mereka tak bisa lepas dari internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media yang dapat digunakan untuk mengakses tugas yang diberikan oleh dosen, bahkan mungkin juga mengembangkan diri dengan membentuk jaringan. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.
            Di dalam dunia kampus, perkembangan teknologi wireless juga merajalela. Hal itu bisa dilihat pada Access Point (AP) yang dipasang pada tiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki fasilitas wireless maka kita dapat menikmati teknologi wireless di manapun dan kapanpun. Seperti kita ketahui bahwa laptop di era sekarang ini bukan merupakan barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata “wajib” bagi mereka. Hal itu dikarenakan laptop digunakan sebagai kebutuhan primer untuk menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di kampus.
            Seluruh sivitas akademika dan staf Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan di dalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminal PC maupun jaringan tanpa kabel (wireless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya di dalam kampus. Penyediaan fasilitas jaringan tanpa kabel atau Wi-Fi ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop maupun PDA.


            Mahasiswa telah banyak menggunakan fasilitas Wi-Fi untuk mendapatkan akses dalam mengerjakan tugas- tugas kuliah, mengembangkan jaringan dan juga untuk membuat tulisan, dan mengakses hal- hal di luar pendidikan. Penggunaan fasilitas Internet tidak serta merta memberikan dampak yang positif. Disamping penggunaannya yang mudah dan praktis, Internet juga dapat membawa dampak yang negatif bila penggunaanya menyimpang. Apalagi Internet saat ini telah banyak digunakan oleh mahasiswa, sehingga apabila penggunaanya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
            Disamping digunakan sebagai sarana untuk akses hal-hal yang menyangkut pendidikan, Wi-Fi juga digunakan untuk akses hal-hal lain, seperti akses untuk jejaringan social. Hal ini tentu saja menimbulkan pengaruh buruk bagi mahasiswa apalagi dilakukan saat proses belajar mengajar.
            Selain dampak yang diatas di sini juga menjelaskan dampak positif dan negatif wifi yang sangat jelas bagi orang yang menggunakan wifi:
1.      Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi :
a.    Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia dari anak-anak hingga manula.
b.    Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c.    Media untuk mencari informasi, perkembangan internet yang pesat.
d.    Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
e.    Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,           dan lain-lain.
g.  Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
f.    Dengan internet, kita dapat memperbaharui informasi yang setiap detiknya dapat di update. dampak teknologi informasi, dampak negatif teknologi informasi, dampak positif teknologi informasi, dampak teknologi informasi dan komunikasi, pengaruh teknologi informasi
2.    Dampak Negatif Teknologi Informasi da Komunikasi
            Melalui media komputer. Begitu dahsyatnya kelebihan, kemudahan, dan kesenangan yang ditawarkan oleh sarana-sarana dalam komputer dan internet, ternyata dapat menimbulkan berbagai dampak negatif dalam penggunaan komputer. Berikut adalah uraiannya:
a)      ketergantungan
            Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain gamesyang ada.
b)      Pornografi
            Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.




c)      Antisocial Behavior.
            Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
1.      Penggunaan dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan.
2.      Dalam lingkungan kampus, memblokir pengaksesan internet untuk alamat-alamat tertentu.
















PENUTUP


            Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi yang membuat setiap orang harus dapat meng-update informasi tersebut setiap saat, maka teknologi sekarang ini menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instan untuk dapat merealisasikan hal tesebut. Wi-Fi adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
            Eksistensi dari Wi-Fi tentu memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan akan tersaji ketika menggunakan fasilitas tersebut. Disisi yang lain, fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal- hal yang di luar jalur pendidikan. Misalnya, Pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar- gambar, cerita- cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang sedang dijalaninya.







·         Bagi masyarakat
            Menyaring segala perkembangan teknologi dengan apa yang kita butuhkan, jangan terlalu konsumtif terhadap perkembangan teknologi, menggunaan Wi-Fi dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan, juga menggunakannya untuk hal-hal positif yang berguna bagi kepentingan pelajaran.
·         Bagi mahasiswa
Gunakanlah teknologi sebagai sarana pembelajaran dan jangan terlalu terpacu kepada intenet agar otak bisa terus bejalan, gunakanlah internet dengan sewajarnya.
















http://rachmad29.blogspot.com/2008/08/sejarah-wireless-lan-wifi.html
elib.unikom.ac.id/download.php?id=50510
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21326/5/Chapter%20I.pdf
http://pusatinfoelektronik.com/6100/dampak-teknologi-informasi/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar