PROPOSAL
PENGARUH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KESEHATAN PERILAKU MAHASISWA (Wi-Fi)
![]() |
Disusun
Oleh:
NAMA: RIO
SAPUTRA
NIM: 2012230032
FAKULTAS
FISIPOL
PROGRAM
STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2014
Segala
puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu mengahadapi semua rintangan dan
tantangan dengan penuh “ kesabaran” hingga selesainya tulisan saya ini.
Kesempurnaan
manusia terletak pada ketidak mampuannya untuk hidup sendiri. Berpijak dari hal
itu penulis menyadari bahwa selesainya tulisan ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran
dan kritik akan penulis jadikan masukan dengan senang hati demi perbaikan di
masa mendatang.
Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman, terutama bagi
siapa saja yang tertarik.
DAFTAR ISI
2.1. Perkembangan Wi-Fi masa
kini
2.2. Pengaruh Wi-Fi terhadap
kesehatan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi yg berkembang saat ini tentunya dapat mempermudah dan memaksimalkan
dalam melakukan berbagai hal dalam kehidupan sehari – hari, termasuk dalam hal
mengakses berbagai informasi maupun data. PC (Personal computer)
merupakan salah satu alat yang yang sering digunakan dalam mengakses
berbagai data maupun informasi saat ini. Dengan PC maka kita dengan mudah
mengakses berbagai data maupun informasi, namun data maupun informasi yang
dapat di akses sangatlah terbatas atau tidak dapat mengakses informasi dari
luar PC itu sendiri. Dengan menggunakan sebuah media jaringan internet maka
akses data maupun informasi dari luar dapat kita akses dengan mudah.
Dengan memanfaatkan perkembangan jaringan komputer untuk berkoneksi dengan
internet saat ini, data maupun informasi dapat kita akses dengan cepat, mudah,
dan akurat. Sampai saat ini akses untuk ke internet terus berkembang. Ada
berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang mengunakan kabel (wire)
maupun yang tanpa kabel (wireless).
Oleh karena itu, kita akan membahas tentang tipe akses ke internet. Namun
perkembangan tipe akses ke internet yang akan kami bahas dalam artikel ini tipe
akses tanpa kabel (wireless) atau lebih tepatnya wireless LAN ( wifi).
Perkembangan wireless LAN dimulai sejak tahun 70’an oleh IBM yang mengeluarkan
hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan
lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Perjalanan
perkembangan wireless LAN terjadi cukup lama sehingga
mencapai kecepatan akses yang lebih sempurna.
Sementara itu, pengawalan di dunia
maya internet sangat longgar dan hampir tidak ada aturan yang mengikatnya.
World Wide Web sekarang telah berkembang menjadi beberapa miliar halaman.
Perkembangan besar ini tidak direncanakan, jadi belum pernah ada seorangpun
yang benar-benar berwenang atas world wide web. Sampai sekarangpun belum ada.
Beberapa bagian web diorganisasikan – sebagai contoh, alokasi nama ranah
(domain/alamat web). Tetapi tak seorangpun yang mengecek apa yang dimasukkan ke
dalam web tersebut dan tidak ada aturan yang diterima secara internasional.
Jika
demikian halnya, maka dunia yang tiada batasan tetap memenangi pergeseran pola
hidup ini, yang ternyata tidak hanya memberi kebaikan dan manfaat yang besar
bagi umat manusia, tetapi juga menyuguhkan sajian-sajian negatif bagi generasi
remaja dan para pemuda penerus agama dan bangsa, lebih khusus menyangkut
akhlaqnya sehari-hari. Kita tahu bahwa akhlaq remaja adalah gambaran akhlaq
pemudanya, sedangkan kita semua fahami bahwa akhlaq pemudanya adalah penentu
yang mencerminkan bagaimana kondisi suatu agama dan bangsa di masa depan.
Begitu
pentingnya perihal akhlaq ini, sampai dalam agama Islam, akhlaq ditempatkan
pada kedudukan tinggi. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam,
sehingga Rasulullah saw pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlaq yang baik
(husn al-khuluq).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan Wi-Fi ?
2. Bagaimana
perkembangan Wi-Fi hingga sekarang?
3. Bagaimana pengaruh
Wi-Fi terhadap kesehatan khususnya dilingkungan mahasiswa?
1.3. Tujuan
Tulisan saya ini bertujuan agar pembaca mengetahui apa
itu Wi-Fi, perkembangannya hingga sekarang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap
kesehatan dan prilaku khusus nya mahasiswa, menyangkut pengaruh positif dan
pengaruh negatif.
1.4. Manfaat
Tulisan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
pembaca mengenai wifi. Disamping itu, pembaca juga mampu meyaring segala dampak
dan pengaruh-pengaruh negatif dari wifi tersebut.
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan WiFi Masa Kini
Teknologi
Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless alias Nirkabel atau
tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan komunikasi data manusia
yang perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang ingin dapat
berkomunikasi data / informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu
saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel (wired) yang
bersifat Fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari masalah-masalah
dan kebutuhan tersebut munculah teknologi komunikasi data yang bersifat
nirkabel yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita masih
berada di dalam radius jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity), WIMAX
dan yang terbaru adalah LTE (Long Term Evolution). Tidak perlu berpanjang lebar
lagi basa-basinya, berikut penjelasan dari masing-masing teknologi Komunikasi
Wireless tersebut.
2.1.1. WiFi
atau Wireless LAN
WiFi
(Wireless Fidelity) atau lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) ditujukan
untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC notebook atau PDA) dalam
suatu area LAN (Local Area Network). Sehingga dalam implementasinya, WiFi dapat
difungsikan untuk mengganti jaringan kabel data (UTP) yang biasanya digunakan
untuk menghubungkan terminal LAN.
Wireless
LAN merupakan salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data.
Sesuai dengan namanya Wireless, yang berarti tanpa kabel, WLAN (Wireless Local
Area Network) adalah jaringan lokal (dalam satu gedung, ruang, kantor,
dsb.—bukan antar kota) yang tidak menggunakan kabel.
Berbagai
kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point-nya akan memberikan konfigurasi
utama untuk network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis
konfigurasi jaringan.
·
Arsitektur
Wireless LAN
Menurut
standar yang diajukan oleh IEEE untuk wireless LAN, ada 2 model konfigurasi
utama untuk jaringan ini. Yaitu : ad-hoc dan infrastruktur.
·
Ad-Hoc Wireless
LAN
Contoh
dari jaringan Ad-Hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer-to-peer.
Untuk sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu
lantai, maka konfigurasi peer-to-peer wireless akan cukup memadai. Peer-to-peer
Wireless LAN hanya mensyaratkan wireless NIC dalam setiap device yang terhubung
ke jaringan. Disini, kita tidak memerlukan Access Point.
Dengan
konfigurasi peer-to-peer ini, maka kita dapat memebentuk sebuah jaringan
temporer (penggunaan sewaktu-waktu). Jadi jika sewaktu-waktu kita memerlukan
adanya jaringan, dan hanya digunakan pada saat itu saja, kita tidak perlu
repot-repot untuk mengurusi kabel-kabel yang akan menghubungkan jaringan kita
tersebut, dan membongkarnya kembali ketika sudah tidak memerlukannya lagi.

Jaringan Ad-Hoc
·
Infrastruktur
Wireless LAN
Infrasturktur
Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless tidak
hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi,
berhubungan juga dengan jaringan wired (kabel). Agar jaringan wireless dapat
terhubung dengan jaringan wired, maka disini digunakan Access Point.

Jaringan Infrastruktur
Terdapat 2 model arsitektur Wireless LAN (WLAN)
infrastruktur, yaitu Basic Service Set (BSS) dan Extended Service Set (ESS).
a)
Basic Service
Set (BSS)
Basic
Service Set, satu set station yang berkomunikasi pada kanal yang sama dan area
yang sama. Basic Service Set merupakan suatu konfigurasi wireless LAN
dimana terdapat sebuah access point terhubung pada jaringan wired
dan station wireless. Basic Service Set terdiri dari hanya
satu access point dan satu atau lebih wireless client, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.

b)
Extended Service
Set (ESS)
Extended
Service Set, beberapa BSS membentuk ESS melalui jaringan kabel, atau bisa juga
dengan antena directional. Extended Service Set didefinisikan sebagai sebuah
konfigurasi Wireless LAN (WLAN) yang terdiri dari dua atau lebih Basic Service
Set (BSS) yang terhubung menjadi satu dalam suatu Distribution System (DS).
Suatu sistem ESS sedikitnya memiliki dua Access Point, hal ini menyebabkan
jangkauan area dari sistem wireless tersebut menjadi luas.

2.2.Pengaruh
Wi-Fi terhadap kesehatan
·
Wi-Fi dan
Kesehatan
Wi
–Fi membawa pengaruh yang besar dalam lingkungan mahasiswa. Selain pengaruh
positif yaitu kemudahan dalam mengakses dunia internet, Wi-Fi juga diduga
berdampak negatif.
Wi-fi
(wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin
populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa
masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer
ke line telepon.
Di
balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang
menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju
dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa
menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka
yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
Ketakutan
akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris.
Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency,
mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan
teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel
dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
Hal
senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University.
Dalam pernyataannya pada BBC, Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile
Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: “Radiasi elektro
magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain
itu masih ada jarak dengan tubuh.
“Bisa
jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku
laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka
untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka
untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet
terlalu lama.”
Untuk
mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di
Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi
dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi
wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan
ponsel.
Namun
ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang
lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih
belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
“Wi-fi
adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang
sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari
microwave.”
Tipe
radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah
menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa
disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut
menyebabkan kerusakan.
Health
Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama
setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap
dengan ponsel selama dua puluh menit.
“Gelombang
radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih,
namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian
yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti
transmisi wi-fi bagi kesehatan.
Hal
senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of
Engineering, yang mengatakan: “Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh
ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak
radiasi ponsel masih sangat kecil.
“Begitu
juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada
pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua
radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti
menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di
pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh,” tambah Sperrin yang mengatakan
sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berrarti akan dampak negatif
wi-fi.
Namun
yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada
perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada
beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
a)
Radiasi
Elektromagnetik Wi-Fi
Publikasi
tentang dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik yang
ditimbulkannya ini awalnya datang dari sebuah kasus yang dialami seorang wanita
di London, yang datang ke institusi kesehatan dengan keluhan nyeri di bagian
kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat
dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.
Perangkat
elektronik, memang memiliki radiasi elektromagnetik dimana dalam jumlah besar
bisa mengakibatkan gangguan fisiologis hingga memicu pertumbuhan sel-sel
abnormal seperti kanker, namun intensitasnya berbeda-beda dan ada patokan batas
aman yang dianggap tidak sampai membahayakan kesehatan.
Atas
keluhan ini berikut anjuran dokter yang mendiagnosanya sebagai suatu keadaan
elektrosensitif, wanita tadi melindungi rumahnya dengan perangkat khusus
antiradiasi untuk meminimalkan gelombang elektromagnetik dari teknologi wi-fi
di sekitar tempat tinggalnya. Beberapa publikasi lanjutan tentang dampak
radiasi wi-fi ini kemudian dilansir di Swedia langsung dari pemerintahnya serta
di Norwegia lewat pernyataan perdana menterinya sendiri.
Lagi-lagi,
kemungkinan pemberitaan yang awalnya banyak beredar di dunia maya ini sempat
dianggap sebagai hoax, suatu berita isu yang belum bisa diyakini kebenarannya,
namun adanya beberapa penelitian yang dilaporkan dari institusi resmi mungkin
mulai membuat beberapa pihak bersangkutan mulai memikirkan hal ini.
Sebagian
laporan resmi tersebut menyebutkan tingginya intensitas radiasi elektromagnetik
di beberapa situs lokasi wi-fi, namun tak sedikit juga yang melaporkan bahwa
intensitas tadi masih berada di bawah ambang batas senilai dengan radiasi
elektromagnetik yang dihasilkan oleh beberapa perangkat yang aman seperti
televisi maupun radio, begitupun, kesimpang-siuran ini jelas menimbulkan suatu
kekhawatiran bagi sebagian orang yang sangat perduli dengan kesehatannya, belum
lagi pengakuan sejumlah aktifis di luar negeri yang bergabung untuk mendesak
pembatasan penggunaan wi-fi, yang bagi sebagian masyarakat lain sangat
diperlukan itu.
Mahasiswa
merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses internet. Mahasiswa akan
merasa hampa tanpa internet. Ibaratnya, sedetik saja mereka tak bisa lepas dari
internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media yang dapat digunakan untuk
mengakses tugas yang diberikan oleh dosen, bahkan mungkin juga mengembangkan
diri dengan membentuk jaringan. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa
melampaui kebutuhan primer seperti makan.
Di
dalam dunia kampus, perkembangan teknologi wireless juga merajalela. Hal itu
bisa dilihat pada Access Point (AP) yang dipasang pada tiap jurusan, kantor dan
perpustakaan. Hanya dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki
fasilitas wireless maka kita dapat menikmati teknologi wireless di manapun dan
kapanpun. Seperti kita ketahui bahwa laptop di era sekarang ini bukan merupakan
barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata “wajib” bagi
mereka. Hal itu dikarenakan laptop digunakan sebagai kebutuhan primer untuk
menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di
kampus.
Seluruh
sivitas akademika dan staf Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan
di dalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminal PC
maupun jaringan tanpa kabel (wireless) yang tersedia di seluruh gedung dan
sekitarnya di dalam kampus. Penyediaan fasilitas jaringan tanpa kabel atau
Wi-Fi ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop maupun PDA.
Mahasiswa
telah banyak menggunakan fasilitas Wi-Fi untuk mendapatkan akses dalam
mengerjakan tugas- tugas kuliah, mengembangkan jaringan dan juga untuk membuat
tulisan, dan mengakses hal- hal di luar pendidikan. Penggunaan fasilitas
Internet tidak serta merta memberikan dampak yang positif. Disamping
penggunaannya yang mudah dan praktis, Internet juga dapat membawa dampak yang
negatif bila penggunaanya menyimpang. Apalagi Internet saat ini telah banyak
digunakan oleh mahasiswa, sehingga apabila penggunaanya bersifat negatif maka
akan terjadi penyimpangan pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi
penerus bangsa.
Disamping
digunakan sebagai sarana untuk akses hal-hal yang menyangkut pendidikan, Wi-Fi
juga digunakan untuk akses hal-hal lain, seperti akses untuk jejaringan social.
Hal ini tentu saja menimbulkan pengaruh buruk bagi mahasiswa apalagi dilakukan
saat proses belajar mengajar.
Selain
dampak yang diatas di sini juga menjelaskan dampak positif dan negatif wifi
yang sangat jelas bagi orang yang menggunakan wifi:
1. Dampak Positif
Teknologi Informasi dan Komunikasi :
a. Internet
sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya dari seluruh dunia dari anak-anak hingga manula.
b. Media pertukaran data, dengan menggunakan email,
newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para
pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
c. Media untuk mencari
informasi, perkembangan internet yang pesat.
d. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di
internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
e. Bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
g. Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi
menuju ke tempat penawaran/penjualan.
f. Dengan
internet, kita dapat memperbaharui informasi yang setiap detiknya dapat di
update. dampak teknologi informasi, dampak negatif teknologi informasi, dampak
positif teknologi informasi, dampak teknologi informasi dan komunikasi,
pengaruh teknologi informasi
2. Dampak Negatif Teknologi
Informasi da Komunikasi
Melalui
media komputer. Begitu dahsyatnya kelebihan, kemudahan, dan kesenangan yang
ditawarkan oleh sarana-sarana dalam komputer dan internet, ternyata dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif dalam penggunaan komputer. Berikut adalah
uraiannya:
a)
ketergantungan
Media
komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang
diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya
seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak
mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan
bermain gamesyang ada.
b)
Pornografi
Anggapan
yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet,
meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya
akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno. Di internet terdapat
gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang
untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan
anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang
kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka
jelajahi.
c)
Antisocial Behavior.
Salah
satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah
antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada
lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna
komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya
yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi
lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan
interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan,
seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan
orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan
menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan
sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
1.
Penggunaan dalam
batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan.
2.
Dalam lingkungan
kampus, memblokir pengaksesan internet untuk alamat-alamat tertentu.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi yang
membuat setiap orang harus dapat meng-update informasi tersebut setiap saat,
maka teknologi sekarang ini menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih
instan untuk dapat merealisasikan hal tesebut. Wi-Fi adalah teknologi jaringan
dengan tidak menggunakan kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan
komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel
sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
Eksistensi dari Wi-Fi tentu memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap
aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan akan tersaji ketika
menggunakan fasilitas tersebut. Disisi yang lain, fasilitas tersebut juga
digunakan untuk mengakses hal- hal yang di luar jalur pendidikan. Misalnya,
Pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker,
carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit
dijaga dan gambar- gambar, cerita- cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat
merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada
kuliah yang sedang dijalaninya.
·
Bagi masyarakat
Menyaring
segala perkembangan teknologi dengan apa yang kita butuhkan, jangan terlalu
konsumtif terhadap perkembangan teknologi, menggunaan Wi-Fi dalam batasan wajar
ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan, juga menggunakannya untuk
hal-hal positif yang berguna bagi kepentingan pelajaran.
·
Bagi mahasiswa
Gunakanlah teknologi sebagai sarana pembelajaran dan
jangan terlalu terpacu kepada intenet agar otak bisa terus bejalan, gunakanlah
internet dengan sewajarnya.
http://rachmad29.blogspot.com/2008/08/sejarah-wireless-lan-wifi.html
elib.unikom.ac.id/download.php?id=50510
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21326/5/Chapter%20I.pdf
http://pusatinfoelektronik.com/6100/dampak-teknologi-informasi/